MATERI BIDANG KEPEGAWAIAN
Pengaturan
kepegawaian harus merupakan suatu sistem yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan dari perencanaan sampai
evaluasi disebut manajemen. Sehingga seharusnya pengaturan, program,
pelaksanaan, dan evaluasi dalam bidang kepegawaian harus dalam bentuk
sistem manajemen SDM yaitu bidang kepegawaian yaitu tenaga kerja. Oleh
karenanya pengelolaan bidang kepegawaian di YPK Klaten seharusnya
merupakan sistem manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang termuat
dalam visi misi YPK Klaten. Maka harus memahami pengertian sistem dan
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Pengertian sistem adalah sebagai berikut:
Menurut William A. Shrode serta Dan Voich:
1. Sistem mempunyai tujuan, sehingga perilaku kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut.
2. Sistem itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh.
3. Sistem memiliki sifat terbuka.
4. Sistem saling berkaitan.
5. Sistem melakukan kegiatan transformasi.
6. Dalam sistem ada/mempunyai mekanisme kontrol.
Dari pengertian tersebut dihubungkan dengan tugas pegawai khusus kantor YPK Klaten, maka:
1. Pelaksanaan kegiatan perkantoran YPK Klaten harus berdasarkan dan bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi YPK Klaten.
2.
Kepegawaian terbagi dalam berbagai bidang pekerjaan di kantor ini yaitu
bidang administrasi umum, bidang keuangan, bidang
kepegawaian/personalia. Satu dengan yang lain tidak dapat terlepas harus
menjadi suatu keseluruhan yang bulat dan utuh. Misal: ada kekeliruan
dalam konsep, kesalahan pengetikan, kesalahan informasi, kesalahan
menulis status pegawai, kesalahan dalam menentukan perhitungan
gaji/penerapan tabel gaji, kesalahan pembayaran gaji, ini tanda adanya
keharusan sistem.
3. Sifat terbuka artinya
pembagian bidang tugas dalam suatu sistem harus pasti tetapi juga harus
dapat mempunyai pemahaman bidang tugas yang lain. Jadi seorang pegawai
tidak hanya memahami satu bidang tugas tetapi dituntut dapat memahami
paling tidak mempunyai pengetahuan bidang tugas yang lain. Misal: bidang
tugas kepegawaian harus menguasai pengetahuan bidang tugas
keadministrasian, bidang keuangan.
4. Sistem
adalah kegiatan transformasi/pembaharuan sehingga harus membentuk jiwa
dan pola pemikiran yang sewaktu-waktu mengalami perubahan tetapi tidak
keluar dari tujuan utama.
5. Sistem saling berkaitan itu sebagai implikasi dari sifat yang bulat dan utuh.
6. Sistem ini harus ada mekanisme kontrol ® person
yang melakukan kontrol harus mempunyai/menguasai tiap pelaksanaan
bidang tugas artinya benar/tidaknya pelaksanaan tugas dan harus dapat
membetulkan. Mekanisme ini ditentukan dalam tata kelola perkantoran
yaitu KTU melakukan koordinasi yaitu sebagai koordinator dan
melaksanakan kontrol ® bukan dipilih karena paling tinggi pangkat tetapi karena jabatan KTU.
Kepegawaian
tidak hanya membidangi bidang tugas tertentu tetapi harus menyeluruh
mencakup semua bidang tugas dalam suatu organisasi kegiatan dalam hal
ini kegiatan penyelenggaraan usaha di bidang pendidikan. Meskipun
pengertian sistem adalah universal tetapi ada ciri-ciri khusus dalam
tiap-tiap usaha YPK Klaten bergerak dalam bidang usaha persekolahan yang
berlandaskan keagamaan ditekankan pada sifat/bidang sosial tetapi tidak
terlepas dari pengertian organisasi usaha dalam bentuk yayasan.
Sistem kepegawaian YPK Klaten sesuai dengan visi dan misi harus mempunyai ciri khusus sebagai berikut:
1.
Pegawai tidak hanya dituntut kepatuhan dan kesetiaan terhadap pimpinan
tetapi lebih dikembangkan komitmennya pada pekerjaan arti pentingnya
dalam keadaan mendesak dapat melaksanakan tugas meskipun belum ada
perintah dan pekerjaan tidak boleh terhenti seandainya ada keadaan
perubahan, misal perubahan dalam hal ini organisasi yayasan karyawan ®
harus komitmen dengan pekerjaan dnegan bertanggung jawab.
2. Pegawai tidak difokuskan untuk berkompetisi kemajuan dirinya sendiri tetapi difokuskan kerjasama untuk kepentingan bersama.
3. Orientasi kerja pegawai tidak terpancang pada kepangkatan tetapi bergeser pada jaringan kerja profesional.
4.
Dalam hal ini di YPK Klaten khusus Kantor YPK hubungan terutama antara
Pengurus dan pegawai terbuka ada tanggung jawab bersama artinya saling
mengontrol dan pegawai tidak hanya pelaksana menunggu perintah tetapi
harus mempunyai program kerja dan inovasi dalam pelaksanaan tugas
disertai evaluasi hasil. Jadi jangan hanya rutinitas tetapi bekerja
dengan berdasarkan kondisi dan skala prioritas.
Manajemen Dalam Bidang Kepegawaian
Bidang
kepegawaian tugasnya adalah melaksanakan manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM). Bidang kepegawaian atau bidang personalia dalam sistem lama
fungsinya hanya merekam riwayat hidup pegawai/karyawan, latar belakang
pendidikan, masa kerja, status pegawai dan gaji yang harus dibayar.
Dalam sistem baru bagian kepegawaian harus dapat mengkaji kebutuhan
tenaga kerja setiap waktu yaitu masa sekarang dan masa depan. Bagian
personalia menjadi bagian/devisi. Pengembangan SDM bagian personalia
harus sensitif terhadap perubahan baik level global, nasional, dan
lokal.
Konsultan manajemen SDM menyampaikan pengelolaan SDM sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi skill dan kualitas SDM yaitu melalui seleksi penjaringan ataupun seleksi secara periodik.
2. Memilih SDM yang memiliki kinerja tinggi dan potensial.
3. Menilai kinerja dan keahlian SDM.
4. Memberi kompensasi yang memadai kepada tenaga kerja yang terampil dan memiliki keahlian.
5. Membangun lingkungan kerja yang baik.
6. Meningkatkan motivasi untuk perbaikan kinerja.
Dalam suatu organisasi harus melaksanakan strategi pemberdayaan (empowerment
) SDM, artinya pemberian tanggung jawab dan wewenang kepada pegawai
untuk berinisiatif dengan rambu-rambu peraturan dalam melaksanakan
program/tugas. Pemberdayaan mempunyai pengertian bahwa pemimpin
mempunyai peran strategi dalam proses pemberdayaan. Pemberdayaan sebagai
agen perubahan karena dalam pemberdayaan ada distribusi kekuasaan
sehingga pemimpin dituntut untuk memiliki kesadaran pada distribusi
kekuasaan, ini sebagai tindakan kaderisasi dan peningkatan kemampuan
secara berkesinambungan supaya SDM yang dimiliki mampu mencapai
produktivitas dan kinerja yang optimal (hlm. 122). Dalam pelaksanaan empowerment
harus ada komunikasi yang terbuka antara manager/yang melaksanakan
manajemen dengan karyawan/pegawai, dalam hal ini pegawai tidak hanya
melaksanakan tugas tetapi harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan
pelajaran (sharing knowledge ) dari karyawan lain sehingga dapat terbentuk satu tim yang valid.
Tahapan dalam empowerment :
1. Mengembangkan pemahaman secara menyeluruh mengenai pemberdayaan.
2. Membuat daftar kegiatan yang dapat mendukung pemberdayaan.
3. Menyeleksi berbagai kegiatan dnegan skala prioritas.
4. Memahami adnaya “harapan” kita dapat melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
5. Menetapkan waktu untuk memulai dan sharing untuk kemajuan secara individual dan kelompok.
6. Menciptakan, menjaga, dan meningkatkan saling kepercayaan dalam manajemen pemberdayaan SDM.
7. Menilai kemajuan/pelaksanaan pemberdayaan harus ada evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan.
Manajemen SDM akan mengalami kekacauan karena tidak ada balance / keseimbangan antara tuntutan kerja dan perhatian. Gejala kekacauan:
1. Tidak merasa dihargai, tidak tahu bagaimana meraih kesuksesan.
2. Tidak mengikuti aturan yang ada.
3. Membicarakan permasalahan pekerjaan tidak dalam komunikasi yang formal.
Anapoker Situs Poker Yang Terpercaya ada di Indonesia, bisa deposit pulsa, ovo, gopay, dana, linkaja
BalasHapusAnapoker Tersedia banyak jenis Games Card permainan Domino QQ, Bandar Ceme, Capsa Susun, Super 10, & Juga Omaha Poker
Contact Untuk Daftar Sekarang juga
Whatsapp : 0852 2255 5128
Line ID : agenS1288
Telegram : agenS128
Promo Bonus Untuk Member Baru AgenS128, Casino IDNLive :
Freebet Casino Online
sbobet alternatif
Freebet Casino Online Terbaru IDN Live
link sbobet
sabung ayam online
adu ayam
casino online
sabung ayam bangkok
ayam laga birma
poker deposit pulsa
deposit pulsa poker
deposit pulsa
deposit pulsa
deposit pulsa